UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL MADU BADUYSEBAGAI OBAT LUKA BAKAR

Authors

  • Iyan Hardiana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng https://orcid.org/0009-0001-0982-4271
  • Fransiskus Samuel Renaldi STIKes Buleleng
  • Ahmad Sahlan Baniu STIKes Buleleng
  • Wahyu Nur Afrizal STIKes Buleleng
  • Jerry Jerry ISTA
  • Luh Yesi Angga Natalia Dewi STIKes Buleleng

DOI:

https://doi.org/10.59969/jfk.v3i1.91

Keywords:

madu baduy, gel, obat luka bakar

Abstract

Madu adalah cairan manis berasal dari nektar tanaman diproses oleh lebah menjadi madu tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Madu merupakan obat tradisional tertua dianggap penting untuk pengobatan penyakit pernafasan, infeksi saluran pencernaan dan bermacam-macam penyakit. Madu juga digunakan secara rutin untuk membalut luka, mengurangi rasa sakit dan bau pada luka bakar atau borok dengan cepat. Penggunaan madu pada luka dapat meningkatkan epitalisasi jaringan nekrotik dengan beberapa makanisme. Salah satunya dengan merangsang pertumbuhan kapiler darah baru dan produksi sitokin yang merangsang regenerasi jaringan. Osmolaritas tinggi dan sifat higroskopis dari madu dapat membentuk barier fisik, menciptakan lingkungan lembab dan mengurangi udema lokal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penyembuhan luka bakar dengan madu baduy serta mengembangkan teknologi farmasi menjadikan madu bentuk gel. Jenis penelitian ini penelitian eksperimental, membuat sediaan gel dari madu yang berasal dari Baduy, dengan 3 perbandingan konsentrasi madu 10%, 15% dan 20%. Kemudian uji efektivitasnya sebagai obat luka bakar. Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jakarta Barat, Fakultas Sains dan Teknologi pada bulan Juni-November 2018. Hasil pengujian disimpulkan sediaan gel madu Baduy memiliki efektivitas sebagai obat luka bakar. Dosis sediaan gel paling efektif untuk penyembuhan luka dosis uji III yaitu konsentrasi madu 20% (waktu penutupan luka rata-rata 7 hari)

References

Adji, Suranto. Khasiat dan Manfaat madu Herbal. Jakarta: Agromedia Pustaka. 2004.

Ansel, H. C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim, F., Edisi IV, 391-397, 607-617. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1989.

Guyton, Arthur C., Jhon E.H. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi II. Jakarta: EGC. 2007.

Moenadjat Yefta. Luka Bakar Pengetahuan Klinik Praktis. Edisi V. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2003; p 1-7.

Purbaya J R. Mengenal dan memanfaatkan khasiat madu alami. Bandung. Pionir Jaya. 2002. Hlm 47.

Ratnayani K, Adhi SD, Gitadewi. Penentuan kadar glukosa dan fruktosa madu randu dan madu kelengkeng. Journal of Chemistry. 2008.

Suratman, Sumiwi, S. A. & Gozali, D. Pengaruh Ekstrak Antanan dalam Bentuk Salep, Krim, dan Jelly Terhadap Penyembuhan Luka Bakar, Cermin Dunia Kedokteran. 1996. (108), 31-36.

Published

01/31/2024

How to Cite

Hardiana, I., Renaldi, F. S. ., Baniu, A. S., Afrizal, W. N., Jerry, J., & Dewi, L. Y. A. N. (2024). UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL MADU BADUYSEBAGAI OBAT LUKA BAKAR. JURNAL FARMASI KRYONAUT, 3(1), 66–73. https://doi.org/10.59969/jfk.v3i1.91